3 Jenis Penyakit Kusta, Apakah Berisiko Komplikasi?
Kusta infeksi bakteri yang merusak kulit, saraf tepi, saluran pernapasan bagian atas, dan mata.
Infeksi ini menular melalui tetesan dari hidung dan mulut.
Jika tak segera diobati, penyakit ini rentan menyebabkan kerusakan permanen bagia anggota badan atau saraf.
Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kusta menular kronis tersebab Mycobacterium Leprae.
Penyakit ini biasanya menyerang kulit, saraf perifer, mukosa saluran pernapasan bagian atas, dan mata.
Kusta bisa segera disembuhkan saat tahap awal munculnya kusta.
Menurut catatan WHO, tahun 2000 kusta diidentifikasi sebagai wabah yang sangat mendesak untuk diberantas.
Itu sebabnya, rentang tahun 1985 hingga 2011, kasus yang tercatat turun dari 5,4 juta menjadi sekitar 2.190.000.
Mengutip WebMD, kusta penyakit menular yang menyebabkan luka parah kulit dan kerusakan saraf di lengan, kaki, dan area kulit di sekitar tubuh penderitanya.
Penyakit ini telah ditemukan sejak zaman dahulu yang telah menginfeksi setiap orang di berbagai benua.
Ada berbagai jenis kusta yang ditentukan dari jumlah dan jenis luka.
Pengobatan khusus tergantung jenis kusta.
1.
Tuberkuloid Jenis kusta ini tidak terlalu parah atau ringan.
Orang yang mengalami kusta jenis ini memiliki satu atau beberapa bercak datar dan bagian kulit berwarna pucat.
Bagian kulit yang terinfeksi jenis kusta ini akan mati rasa atau baal, karena kerusakan saraf di bawahnya.
2.
Lepromatosa Bentuk dari penyakit ini lebih parah.
Kusta jenis ini menginfeksi muncul benjolan kulit dan ruam, mati rasa, dan melemahkan otot.
Tak hanya bagian luar, kusta jenis ini juga menginfeksi ginjal, dan organ reproduksi pria.
3.
Borderline Orang yang mengalami kusta jenis ini berarti terinfeksi kusta lepromatosa dan tuberkoloid sekaligus.
Kusta juga merupakan penyakit yang berisiko komplikasi.
Mengutip WebMD, komplikasi kusta meliputi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.